Blogger Widgets

Rabu, 26 Februari 2014

Misteri Aokigahara, Hutan Bunuh Diri di Jepang


HUTAN AOKIGAHARA  hutan lebat yang terletak dikaki gunung fuji ini sebenarnya sangat indah. sayang,imej hutan indah dengan pemandangan alami agak tercoreng dengan fenomena bunuh diri yang terjadi di sana.

KISAH PAHIT DI HUTAN AOKIGAHARA entah terkait atau tidak, hutan Aikigahara di masa lampau juga menyimpan kisah pahit. Menurut legenda, hutan ini menjadi tempat keluarga miskin membuang anak-anak mereka yang masih sangat kecil dan orang tua yang sudah jompo, karena mereka tidak sanggup membiayai mereka. Anak dan orang tua yang dibuang tersebut tidak sanggup menjaga hidupnya sendiri dan akhirnya mati perlahan karena kelaparan. Konon tangisan orang terbuang terse3but terekam di antara barisan pepohonan,

APA SAJA SIH HAL-HAL MENGERIKAN YANG SERING TERJADI DI HUTAN AOKIGAHARA INI ? Ada dua hal yang bikin hutan ini jadi mengerikan. Yaitu , banyak mayat korban bunuh diri dan tentu saja, hantu penunggunya.

Mayat di Hutan   
    Entah apa sebabnya, hutan ini menjadi tempat bunuh diri favorit tertinggi kedua di dunia, setelah jembatan GOLDEN GATE di San Fransisco Amerika Selatan. Setiap tahunnya, puluhan mayat diketemukan di sana dalam kondisi sangat mengenaskan. Ada yang membusuk dan ada pula yang tercabik-cabik oleh hewan buas. Kasus bunuh diri yang sudah terjadi sejak abad ke-19 ini, membuat Aokigahara di takuti. Banyak orang percaya bahwa para arwah yang bunuh diri dalam keputusasaan terus menghantui hutan


Kawasan hutan lindung Aokigahara di Jepang selama ini terkenal dengan dua hal. Pertama, hutan di sebelah barat Ibukota Tokyo ini menyajikan pemandangan Gunung Fuji yang indah dengan udara yang menyegarkan.

Namun, hal berikut yang membuat hutan ini menyajikan suasana angker adalah di situlah tempat favorit untuk bunuh diri. Konon, tak sedikit mayat orang-orang yang bunuh diri di sana tak lagi ditemukan.

Bahkan sebuah novel dari tahun 60-an pernah mengangkat cerita keangkeran hutan ini. Koroi Jukai karya Seicho Matsumoto. Novel tersebut menceritakan tentang dua sejoli yang berkomitmen menakhiri nyawa demi cinta di hutan tersebut. Namun, sejarah Aokigahara sebagai tempat bunuh diri jauh sebelum novel itu beredar. Aura kematian sudah lama tercium dari hutan tersebut. Ritual ubasute, menyepi hingga ajal, dilakukan di hutan itu sejak abad ke 19.

Segala upaya dilakukan untuk menghentikan bunuh diri di Hutan Aokigahara. Salah satunya memasang CCTV dan melacak orang yang akan menuju hutan angker tersebut. “Terutama di Bulan Maret, akhir tahun fiskal. Lebih banyak orang datang ke Aokigahara karena buruknya kondisi ekonomi”. kata pegawai pemerintahan Prefektur Yamanashi, Imasa Watanabe.

beberapa foto di hutan Aokigahara




1 komentar: